UML Merupakan Singkatan
dari Unified Modeling Language, secara umum fungsi dari diagram UML adalah
untuk membuat modeling sebuah sistem. UML terdiri atas banyak elemen-elemen garis yang digabungkan membentuk
diagram. Tujuan representasi elemen-elemen grafis ke dalam diagram adalah untuk
menyajikan beragam sudut pandang dari sebuah sistem berdasarkan fungsi
masing-masing diagram tersebut. Kumpulan dari beragam sudut pandang inilah yang
kita sebut sebuah model. Pada
saat postingan ini ditulis, UML telah mencapai versi 2.5, terdapat beberapa perubahan dari versi
sebelumnya seperti Interaction Diagram
masuk kedalam Behavioral Diagram. ada 13 jenis diagram dalam UML versi 2.5, tapi pada kesempatan kali ini akan dibahas UML versi 1.5 yang terdiri dari 8 diagram seperti gambar dibawah:
Usecase Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif/sudut pandang
para pengguna sistem. Use case
mendefinisikan “apa” yang dilakukan oleh sistem dan elemen-elemennya,
bukan “bagaimana” sistem dan elemen-elemennya saling berinteraksi. Use
case bekerja dengan menggunakan “scenario”, yaitu deskripsi
urutan-urutan langkah yang menerangkan apa yang dilakukan penggunan terhadap
sistem maupun sebaliknya. Use case diagram mengidentifikasikan
fungsionalitas yang dipunyai oleh sistem (usecase), user yang
berinteraksi dengan sistem (actor)
dan asosiasi/keterhubungan antara user dengan fungsionalitas sistem.
Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk mendokumentasikan alur kerja pada
sebuah sistem, yang dimulai dari pandangan business level hingga ke operational
level. Pada dasarnya, activity diagram merupakan variasi dari statechart
diagram. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart,
akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa
mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa.
Class Diagram
Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi
akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain
berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu
sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
(metode/fungsi).
Component Diagram
Component diagram mengandung komponen, interface dan relationship.
Komponen diagram ini digunakan pada saat anda ingin memecah sistem menjadi
komponen-komponen dan ingin menampilkan hubungan-hubungan mereka dengan
antarmuka atau pemecahan komponen menjadi struktur yang lebih rendah. Secara
umum dapat kita katakan bahwa component
diagram kita gunakan untuk
menjelaskan kebergantungan antar beragam komponen-komponen software.
Deployment Diagram
Deployment diagram menunjukkan tata letak
sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang
berjalan pada bagian-bagian hardware yang digunakan untuk
mengimplementasikan sebuah sistem dan keterhubungan antara komponen-komponen hardware
tersebut.
State Diagram
State diagram, digunakan untuk mendokumentasikan beragam
kondisi/keadaan yang bisa terjadi terhadap sebuah class dan kegiatan apa
saja yang dapat merubah kondisi/keadaan tersebut.
Sequence Diagram
Sequence diagram mendokumentasikan komunikasi/interaksi antar
kelas-kelas. Diagram ini menunjukkan sejumlah obyek dan pesan yang diletakkan diantara obyek-obyek didalam use case.
Perlu diingat bahwa di dalam diagram ini, kelas-kelas dan aktor-aktor
diletakkan dibagian atas diagram dengan urutan dari kiri ke kanan dengan garis lifeline
yang diletakkan secara vertikal terhadap kelas dan aktor. Berikut adalah
notasi-notasinya.
Communication Diagram
Collaboration diagram menggunakan prinsip yang sama dengan sequence
diagram, sama-sama memodelkan interaksi antar obyek-obyek, yang
membedakannya hanya cara penggambarannya saja. Pada collaboration diagram ini, obyek-obyek dan message (pesan)
yang ada digambarkan mirip seperti flowchart,
hanya saja, untuk menjaga urutan pesan yang diterima oleh masing-masing obyek,
pesan-pesan tersebut diberi nomor urutan pesan.
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances