pict:  findcourses.co.uk saya habis membaca sebuah tulisan JamilAzzaini tentang melayani dengan hati. Di tulisan itu dituliskan bahwa ...

Hati dan Kualitas Diri

pict: findcourses.co.uk
saya habis membaca sebuah tulisan JamilAzzaini tentang melayani dengan hati. Di tulisan itu dituliskan bahwa hati menentukan kualitas diri dan kualitas hidup, kualitas dari kata-kata, kualitas dari perbuatan, dan lainnya yang berhubungan dari diri kita. Ada analogi menarik tentang hati dan kualitas diri ini, analogi teko atau ceret

ketika yang ada dalam teko itu air susu, maka ketika kita menuangkan air dari teko itu ke suatu wadah, yang akan keluar adalah air susu. Ketika teko diisi dengan bir, maka yang akan keluar adalah bir, tidak mungkin ketika diisi bir, yang keluar dari teko tersebut air susu.
Bila hati kita bersih, maka yang akan terucap adalah kata-kata yang baik dan perbuatan yang akan dilakukan adalah perbuatan yang baik-baik. Sebaliknya jika kita memiliki hati yang kotor, maka yang akan terucap adalah kata-kata kotor dan tidak baik pula, dan perbuatan yang akan dilakukan ya perbuatan yang tidak baik, bisa jadi merugikan orang lain. 

Lalu bagaimana supaya hati kita selalu terjaga dari keburukan? Ada beberapa cara yang bisa dicoba, diantaranya; Pertama. Pastikan yang masuk ke fikiran dan hati adalah hal-hal yang positif, apabila kita mempelajari suatu ilmu, pastikan ilmu yang kita pelajari bermanfaat bagi orang lain. Mulai dari apa yang didengar, dibaca, dilihat adalah hal-hal positif dan memberi nilai tambah. Kedua, Pastikan fikiran dan hati selalu bersih untuk menerima hal-hal yang positif. Ketika hati dan fikiran kotor diisi dengan hal yang positif sekalipun, hasilnya tidak akan bersih, pasti akan bercampur dengan sisa-sisa kotorran didalam hati dan fikiran.

0 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.